BAB I
DIODA SEMIKONDUKTOR
Komponen Pasif Dan Komponen Pasif
Komponen Pasif
Seperti yang kita ketahui komponen pasif yaitu komponen
yang tidak dapat menguatkan,mengubah dan menyearahkan signal serta tidak
dapat mengubah energi ke bentuk lainnya, antara lain:
a. Kapasitor.
Kapasitor merupakan komponen elektronika yang berfungsi
menyimpan medan listrik. Dapat memblokir arus DC dan meneruskan arus AC.
Dalam prakteknya pembuatan kapasitor dihitung dengan mengetahui luas
area plat metal (A),jarak (T) antara kedua platmetal (Tebal dielektrik)
dengan rumusa dapat ditulis :
C = ( 8,85x10-12) ( K.A/t )...(2)
1 Coloumb = 6,25 x 1018 Elektron, dimana Q = C.V
Q = Muatan Elektron dalam Coloumb
C = Nilai Kapasitansi dalam Farad
V = Besar tegangan dalam Volt
Atau HC = ½ C.V2 ( Joule )
Untuk konstanta bahan dielektrik dapat ditulis Xc = 1/( 2µF.c )
Dimana : Xc = Reaktansi Kapasitif ( Farad )
F = Frekwensi kerja rangkaian ( Ohm )
C = Kapasistansi ( Farad )
b, Induktor.
Induktor mempunyai sifat mengalirkan bagi arus DC dan menghambat bagi arus AC.
Komponen Aktif
Seperti yang kita ketahui juga bahwa kompone aktif itu
adalah komponen yang dapat menyearahkan dan menguatkan signal/ listrik
a. Transistor
Transistor merupakan komponen elektronika dengan 2 elektroda yang berfungsi sebagai penguat saklar
b. Diode
Diode berfungsi untuk menyearahkan signal listrik,sehingga
termasuk komponen aktif. Diode merupakan komponen dari rangkaian
penyearah signal AC menjadi DC
c. LED
LED ( Light Emitting Diode ),jika dihubungkan dengan
sumber tegangan rangkaian listrik akan mengubah bentuk energi listrik ke
bentuk cahaya. Jadi LED termaasuk komponen aktif.
Rangkaian Elektronika
input output
Sumber Listrik -----------Rangkaian listrik---------Signal Listrik
(Rangkaian listrik melakukan suatu pemroses isyarat/signal processing )
Pemroses isyarat mencakup
a. Penguatan ( Amplification ) dinamakan Amplified
b. Penyearahan ( Rectification ) dinamakan Rectifier
c. Pembangkitan ( Oscillation ) dinamakan Oscilator
d. Pemrosesan signal digital
Contoh :
VI1= 0,1 volt VI1= 0,2 Volt
VI2= 0,2 volt ---------- Amplifier dengan penguat 2x -------- VI2= 0,4 Volt
VI 3= 4,0 volt VI3= 8,0 Volt
ATOM
Atom terdiri dari elektron,neutron dan proton.
- Elektron adalah Lapisan terluar yang disebut elekron valensi
- Neutron adalah Lapisan yang bermuatan Negatif
- Proton adalah Lapisan yang bermuatan Positif
Bila energi panas cukup kuat untuk memisahkan elektron dari
ekivalen ,elektron yang tidak terikat disebut elektron bebas. Celah yang
dimiliki elektron pada orbit tertentu yang mana tidak memungkinkan
elektron mengorbit daerah terlarang elektron .Besarnya energi dari suatu
elektron dinyatakan dengan satuan elektronVolt ( eV ).
W = Q.V , Dimana : W = Energi / Joule ( J )
Q = Muatan / Coloumb
V = Potensial Listrik ( V )
Dengan potensial listrik sebesar 1 volt dan muatan elektron
sebesar 1.602-19 C, maka energi dari sebuah elektron dapat dicari W = (
1.602-19 C ) ( I.V ) .1.602-19 Joule. Dari hasil tersebut menunjukkan
bahwa untuk memindahkan elektron dari beda potensial sebesar 1 volt
diperlukan energi sebesar 1.602-19 Joule, dengan kata lain 1 eV =
1.602-19 Joule.
DIODA SEMIKONDUKTOR
Secara umum semikonduktor adalah bahan yang sifat kelistrikannya
terletak diantara konduktor dan isolator. Dioda adalah komponen
non-linier yang sederhana struktur dasar dioda berupa bahan
semikonduktor type P yang disambung dengan type N. Pada bahan ujung type
P dijadikan terminal Anoda ( A ) sedangkan lainnya Katoda ( K
).Sehingga dua terminal inilah yang menyiratkan nama Dioda.Operasi
dioda ditentukan oleh polaritas relatif kaki anoda terhadap kaki katoda.
Sifat sifat kelistrikan konduktor dan isolator tidak mudah berubah oleh
pengaruh temperatur cahaya,tempratur maupun medan magnit.Tetapi pada
semikonduktor sifat sifat tersebut sangat sensitif.
Konduktansi
Konduktansi G, didefinisikan sebagai ukuran kemampuan suatu bahan
untuk mengalirkan muatan dan dalam standar SI mempunyai satuan siemens
dengan simbol (Ʊ).Nilai konduktansi yang besar menunjukkan bahwa bahan
tersebut mampu mengkonduksikan arus dengan baik,tetapi nilai konduktansi
yang rendah menunjukkan bahan tersebut susah mengalirkan muatan arus
listrik.Secara matematis konduktor merupakan kebalikan dari resistansi,
jadi G = 1/R (Siemens, S). Dimana R adalah resistansi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar